Selamat Jalan Tuan Lukas Enembe: Pemimpin dan tokoh Peradaban Papua

UNITED LIBERATION MOVEMENT FOR WEST PAPUA - ULMWP

Secretariat of the Home Affairs Coordination Headquarters, Jln. Mapilema, No. 11 Wamena Jayawijaya Regency- West Papua. Email: ulmwp@protonmail.com,+62-85244442502

Pernyataan terbuka:

Selamat Jalan Tuan Lukas Enembe: Pemimpin dan tokoh Peradaban Papua


Seruan Dua Minggu Berkabung Duka Papua

Hari ini, Selasa 26 Desember 2023, pukul 11.00 Waktu Jakarta, Tuan Lukas Enembe, Pemimpin Papua, tokoh dan pejuang paradaban bangsa Papua telah meninggal dunia, di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat Gatot Subroto. 

Kematian Lukas Enembe patut diduga sebagai bagian dari proses pembunuhan terencana dan sistematis yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui penegak Hukum dan Intelijen Negara. 


Pemimpin Yang Berani

Rakyat Bangsa Papua mengenal Lukas Enembe adalah pemimpin yang gagah berani. Ia tahu posisinya sebagai pemimpin bangsa Papua, bukan sekedar seorang gubernur. Sebagai pemimpin Lukas buktikan bukan dengan kata kata. Ia merupakan satu satunya gubernur di Indonesia yang secara terbuka menyampaikan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam penanganan peristiwa aksi protes perlawanan rasisme bangsa Papua di Papua dan Indonesia pada Agustus-Oktober 2019. Ia berdiri dengan rakyat Papua memperjuangkan keadilan, perdamaian dan keselamatan untuk masa depannya. Karenanya Lukas Enembe tidak saja dikenang karena membangun mega proyek pembangunan yang hebat di Papua melainkan karena dukungannya kepada para pejuang harga diri dan eksistensi bangsa Papua diatas tanahnya. Dukungannya tersebut bertolak dari kenyataan didepan matanya bahwa Bangsa Papua sedang menuju kepunahan sebagaimana ia sampaikan dalam pernyataan terbuka kepada publik. 

Dalam menghadapi perilaku kolonialisme Indonesia, Lukas Enembe pun menyatakan secara terbuka ancaman demi ancaman yang dia hadapi dengan tenang. Selama menjadi Gubernur Papua telah banyak kali mengalami ancaman kriminaisasi, ancaman nyawa hingga pencopotan jabatannya sebagai Gubernur Papua. Ancaman itu dimulai sejak Februari 2017 oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Ancaman Kriminaliasi oleh Polda Papua pada Juli 2017, Mabes Polri pada Agustus 2017, BIN (Badan Intelijen Negara) pada September 2017, Konflik Nduga dan ancaman pemberhentian jabatan oleh Kementrian Dalam Negeri pada Desember 2018, Ancaman Operasi Tangkap Tangan pada Februari 2019 di hotel Borobudur Jakarta, Pengembosan Ban Mobil Gubernur Papua di Jayapura pada October 2019. Pengumuman tersangka secara sepihak oleh KPK pada September 2022 dan penangkapan paksa pada Januari 2023 di Jayapura West Papua. Tuan Lukas Enembe juga mengalami banyak ancaman non fisik dengan penggiringan opini publik untuk membunuh harga diri dan integritasnya sebagai Gubernur dan tokoh Papua.


Proses Hukum Tidak Manusiawi

Pada Januari 2023, Lukas Enembe di tangkap oleh KPK tanpa mempertimbangkan aspek kesehatannya. Selama 11 bulan (Januari-Desember 2023) Lukas Enembe ditahan di rutan tahanan KPK. Berkali-kali ia meminta akses pengobatan dengan dokter specialis dari Singapura yang mengetahui penyakitnya tetapi ditolak oleh pihak Jaksa KPK.

Ketika proses pengadilan dimulai, tanpa menunggu dalam kesempatan pertama Lukas Enembe meminta kepada Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat bahwa ia masih sakit karena itu perlu pengobatan medis tetapi tidak dihiraukan dengan baik untuk memperoleh akses pengobatan Kesehatan. Selama proses persidangan petugas KPK terindikasi memperlakukan tindakan pemaksaan kepada Lukas Enembe untuk mengikuti proses persidangan dan perlakuan tindakan kurang manusiawi lainnya.

Tanpa memperitimbangkan kondisi Kesehatan Lukas Enembe pada October 2023, Majelis Hakim telah memvonis 8 tahun penjarah. Jaksa KPK naik Banding atas vonis hakim tadi kemudian Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta pada 7 Desember 2023 memfonis Lukas Enembe 10 tahun penjara.


Hari ini Lukas Enembe dan Besok Siapa Lagi?

Proses pembunuhan Lukas Enembe secara sistematis ini tidak bisa dibiarkan lagi terulang pada orang Papua. Oleh karena itu, pembunuhan Lukas Enembe adalah terakhir dan cukup. Siapapun anda dan kita semua tanpa terkecuali tidak bisa membiarkannya terus terjadi pada pemimpin bangsa Papua di masa yang akan datang.

Menghadapi semua ini Lukas Enembe, sebagai pemimpin menggantungkan harapannya kepada para pejuang Papua Merdeka, kepada ULMWP, kepada Anda dan kita semua karena dengan Indonesia bangsa Papua tidak punya massa depan.

Lukas Enembe sadar benar bahwa masa lalu banyak tokoh Papua menjadi korban, hari ini dirinya dan besok Anda dan kita semua akan menjadi korban.


Dua Minggu Perkabungan Nasional Papua

Presiden Eksekutif ULMWP, Menase Tabuni menyampaikan, 

“Seluruh keluarga besar ULMWP dimanapun berada bersama rakyat Bangsa Papua menyatakan duka cita yang mendalam dan sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanan Tuan Lukas Enembe bagi tanah dan manusia Papua, kami menyerukan kepada rakyat bangsa Papua di manapuan berada untuk bergabung, dalam duka nasional Bangsa Papua selama dua Minggu.”

Mengenang seluruh pengorbanan dan perjuangan patriotikmu, kami menyampaikan Selamat jalan pemimpin bangsa Papua yang gagah berani. Tuhan Yesus menyambutmu di Surga, karena engkaupun mati guna selamatkan bangsamu Papua.


Jayapura, West Papua, 26 Desember 2023

One People One Soul

Markus Haluk

Sekretaris Eksekutif ULMWP

Comments

Popular Posts