Rosa Luxemburg dan Revolusi Mental
Rosa Luxemburg dan Revolusi Mental Api Kesadaran dari Seorang Wanita yang Tak Takut Berpikir Di zaman ketika “revolusi mental” menjadi slogan pembangunan dan moralitas negara, Rosa Luxemburg mengajarkan sesuatu yang lebih dalam: bahwa revolusi sejati dimulai dari kesadaran manusia yang menolak tunduk pada kebohongan. Ia tidak berbicara tentang perubahan kosmetik, tetapi tentang pembaruan jiwa—sebuah keberanian untuk berpikir, merasa, dan bertindak di luar batas yang ditentukan kekuasaan. Lahir di Polandia pada 1871 dan dibunuh di Berlin pada 1919, Luxemburg hidup di tengah dunia yang bergolak. Ia menentang perang dunia, menantang partai yang dulu dibelanya, menulis dari balik jeruji, dan memperjuangkan kebebasan berpikir sebagai inti dari kemanusiaan. “Kebebasan,” tulisnya, “selalu adalah kebebasan bagi mereka yang berpikir berbeda.” Kalimat itu menembus waktu dan batas. Ia menjadi pesan abadi bagi setiap bangsa dan individu yang ingin merdeka—termasuk bagi masyarakat Papua yang sedang...






.jpg)


